Infofotografi Ada beberapa aturan dalam fotografi landscape/pemandangan yang populer. Beberapa diantaranya begitu mengakar sehingga kalau ada yang melanggar aturannya, maka foto landscape tersebut dikategorikan jelek atau salah. Memang beberapa aturan terdengar logis, tapi sebenarnya tidak selalu harus dituruti. Semuanya tergantung dari kondisi dan pesan apa yang ingin dicapai oleh Anda. Ada dua mitos populer dalam landscape yang ingin saya bahas kali ini.
1. Foto landscape harus tajam, harus semuanya terang dari ujung ke ujung sehingga detailnya jelas
Foto landscape tidak harus tajam dan gak perlu semuanya terang. Malah seharusnya kita harus pintar memilih bagian mana yang harusnya tajam dan terang, bagian mana yang mulus. Contohnya foto pemandangan air terjun dibawah ini. Bagian air terlihat mulus (dicapai dengan shutter speed lambat).
Ada juga bagian yang gelap, misalnya di daerah bebatuan, dan ada yang terang yaitu daerah langit dan air. Dengan gelapnya daerah bebatuan, saya menarik mata pemirsa untuk lebih memperhatikan air terjunnya. Di dalam waktu yang bersamaan, saya membuat foto terlihat lebih tiga dimensi. Permainan antara gelap terang ini yang membuat foto pemandangan enak dipandang.
2. Foto landscape horizon/cakrawalanya harus tegak lurus
Memang benar, untuk kebanyakan foto landscape yang bersifat statik/tak bergerak lebih cocok jika memiliki garis cakrawala yang lurus karena memberikan kesan kokoh dan mantap. Tapi hal ini tidak harus berlaku ke semua jenis pemandangan. Untuk memberikan kesan gerak, dinamis, flow, horizon yang miring lebih cocok. Untuk membuat foto pemandangan dengan horizon yang miring tidak mudah, dan harus dilakukan dengan hati-hati. Silahkan simak beberapa foto dibawah ini.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon